Ciri-ciri Kingdom Animalia

Makhluk hidup yang termasuk ke dalam anggota kingdom Animalia beraneka ragam. Mulai dari hewan yang dapat dilihat melalui mikroskop, sampai paus biru yang memiliki berat 180 ton.

Echinodermata

Echinodermata merupakan kelompok hewan triploblastik selomata yang memiliki ciri khas adanya rangka dalam (endoskeleton) berduri yang menembus kulit.

Aves

Aves mempunyai bagian tubuh berupa ekor, badan, leher, dan kepala. Seluruh tubuh burung ditutupi oleh bulu, kecuali kaki dan paruhnya. Bulu dan paruh burung terbuat dari keratin.

Porifera

Filum porifera merupakan hewan berpori yang berasal dari porus yang artinya lubang kecil, dan ferre yang artinya membawa atau membangun.

Evaluasi

Agar lebih paham, mari kita berlatih bersama-sama

Rabu, 26 Juni 2019

HEWAN AVERTEBRATA: FILUM COELENTERATA


HEWAN AVERTEBRATA: FILUM COELENTERATA (HEWAN BERONGGA)

Setelah membahas mengenai filum porifera, pada postingan kali ini kita akan membahas mengenai filum colenterata.
A.    Pengertian Filum Coelenterata
Dalam istilah Coelenterata berasal dari bahasa Yunani dari kata Coeles yang berarti rongga dan enteron yang berarti usus. Fungsi rongga tubuh pada Coelenterata ialah sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler). Coelenterata merupakan hewan invertebrata yang memiliki rongga dengan bentuk tubuh seperti tabung dan mulut yang dikelilingi oleh tentakel. Pada saat berenang, pada mulut Coelenterata menghadap ke dasar laut.
Pada tubuh Coelenterata (hewan berongga) yaitu terdiri atas jaringan luar (eksoderm) dan jaringan dalam (endoderm) serta sistem otot yang membujur dan menyilang (mesoglea). Coelenterate lebih dikenal dengan sebutan Cnidaria, yang dalam istilah Cnidaria berasal dari bahasa Yunani dari kanta Cnida yang berarti penyengat karena sesuai dengan namanya Cnidaria yang memiliki sel penyengat. Sel penyengat terdapat pada tentakel yang ada disekitar mulut. Contoh Coelenterata (Hewan Berongga) ialah ubur-ubur, hydra dan anemon laut.
B.     Karakteristik Coelenterata
Colenterata umumnya hidup di laut dan hanya beberapa jenis yang hidup di air tawar. Ada yang hidup sebagai polip karena melekat pada sebuah objek atau hidup sebagai medusa karena mampu berenang bebas mengikuti arus. Agar lebih memahami karakteristik dari filum coelenterate, simaklah video di bawah ini!

Sumber: Youtube.com (https://youtu.be/1WBZGe2_OzM)
C.     Klasifikasi Coelenterata
Filum coelenterata dibedakan menjadi tiga kelas yaitu kelas hydrozoa, kelas scypozoa, dan kelas anthozoa.
1.      Kelas Hydrozoa
Sebagian besar hydrozoa mengalami pergantian fase dari polip ke medusa. Contohnya Obelia. Sebagian lagi tetap berbentuk polip, misalnya hydra.
a.       Struktur Tubuh Hydra
Hydra mempunyai tentkel yang dilengkapi dengan knidoblas. Knidoblas mengandung nematosista yang mengeluarkan racun (Neurotoksin). Racun  ini digunakan untuk melumpuhkan mangsanya.
b.      Sistem Reproduksi Hydra
Hydra bereproduksi secara seksual melalui pembuahan sel telur oleh spermatozoid dan bereproduksi melalui pembentukan kuncup (Tunas).

Sumber: en.wikipedia.org

2.      Kelas Scyphozoa
Kelas Scypozoa memiliki bentuk tubuh yang menyerupai mangkuk yang transparent dan berukuran besar. Sebagian besar scyphozoa mengalami metagenesis, contohnya Aurellia aurita (Ubur-ubur).

Gambar terkait
Sumber: forum.idws.id

Tubuh ubur-ubur bersifat transparan atau tembus cahaya. Pada bagian tengah permukaan bawah tubuhnya terdapat rongga mulut yang dikelilingi oleh empat tentakel, Aurelia aurita jantan dan betina masing-masing akan menghasilkan sel gamet. Peleburan kedua gamet (zigot) akan tumbuh menjadi larva bersilia (planula). Planula akan berenang bebas dan akhirnya akan melekat pada suatu objek. Selanjutnya, planula akan melepaskan silianya dan tumbuh menjadi skifistoma. Skifistoma akan membentuk kuncup yang bertumpuk-tumpuk, masing-masing tumpukan disebut efira. Efira akan melepaskan diri satu sama lain dan tumbuh menjadi Aurelia aurita yang baru.

3.      Kelas Anthozoa
Anthozoa berasal dari kata anthos yang berarti bunga dan kata zoon yang berarti hewan. Jadi, anthozoa berarti hewan yang bentuknya menyerupai bunga. Hewan yang tergolong ke dalam kelas anthozoa antara lain anemone laut dan hewan karang. Contoh Anthozoa adalah Metridium, Oculina, Tubipora musica, dan Corallium mobile. Kelas anthozoa memiliki karakteristik sebagai berikut:
a.       Memiliki bentuk seperti bunga
b.      Hidup sebagai polip
c.       Di bawah mulut terdapat kerongkongan yang disebut stomodeumm. Di sepanjang stomodeum, pada satu sisi atau kedua sisinya terdapat saluran sempit yang bersilia yang disebut sifonoglia. Sifonoglia berfungsi sebagai alat pernafasan. Dibawah stomodeum terdapat ronggaa gastrovaskuer atau enteron
d.      Memiliki nematosista yang berfungsi mengeluarkan racun untuk melumpuhkan mangsa


Sumber: en.wikipedia.org









DAFTAR PUSTAKA

Dwisang, Evi Luvina. 2011. Buku Saku Biologi SMA. Tangerang Selatan: Scientific Press (Kelompok KARISMA Publishing).
Setiowati, Tetty dan Deswaty Furqonita. 2007. Biologi Interaktif. Jakarta: Azka Press.

Sumber Video
https://youtu.be/1WBZGe2_OzM

Referensi Gambar

Selasa, 25 Juni 2019

HEWAN AVERTEBRATA: FILUM PORIFERA



HEWAN AVERTEBRATA: FILUM PORIFERA (HEWAN BERPORI)


Seperti yang telah dibahas pada postingan sebelumnya, bahwa kingdom animalia adalah kingdom yang memiliki banyak anggota dan sangat bervariasi. Kingdom animalia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kelompok hewan avertebrata (tidak memiliki tulang belakang) dan kelompok vertebrata (hewan bertulang belakang). Pada postingan kali ini akan membahas tentang salah satu filum dari hewan avertebrata, yaitu filum porifera. Akan tetapi, sebelum kita memulai materi, kita perlu mengetahui perbedaan antara hewan avertebrata dan vertebrata. berikut ini tabel perbedaan hewan avertebrata dan vertebrata

Sumber: www.slideshare.net

Sumber biozoomer.com

Filum porifera merupakan hewan berpori yang berasal dari porus yang artinya lubang kecil, dan ferre yang artinya membawa atau membangun.
A.    Karakteristik Filum Porifera
1.      Dalam fase hidupnya mengalami dua bentuk kehidupan, yaitu hidup berenang bebas (Polip) pada fase larva dan hidup menetap (Sesil) pada fase dewasa.
2.      Belum memiliki organ pencernaan, system syaraf, dan system peredaran darah
3.      Bersel banyak, simetrei radial, dan lapisan tbuh dipoblastik
4.      Tubuhnya berpori
5.      Mempunyai rangka yang disebut spora
6.      Reproduksi seksual melalui pembentukkan tunas atau gemule (Kuncup dalam); reproduksi aseksual melalui konjugasi

B.     Struktur Tubuh Porifera
Ø  Di bagian tengah tubuh terdapat ruangan yang disebut spongsol (Paragaster) yang merupakan saluran air. Di ujung atas spongoso terdapat lubang besar yang disebut oskulum
Ø  Lapisan epidermis porifera tersusun atas sel epitel pipih yang disebut pinakosit. Beberapa pinakosit membentuk lubang kecil yng disebut ostium. Saluran ostium dilapisi oleh porosity yang berfungsi sebagai ppengendali membuka dan menutupnya ostium.
Ø  Di antara lapisan dalam dan lapisan luar terdapat pembatas berupa gelatin yang disebut mesogles dan mengandung dua macam sel, yaitu ;
a.       Sel Amoebosit: merupakan sel yang bergerak secara ameboid; berfungsi mengangkut zat makanan dan sisa-sisa metabolisme dari satu sel ke sel yang lain.
b.      Sel Skleroblas: berfungsi membentuk spikula yang berperan sebagai rangka. Spikula tersusun atas zat kapur, zat kersik, dan protein yang disebut spongin.
c.       Endodermis terdiri atas sel leher (Koanosit) yang memiliki flagella dan berfungsi untuk mencerna makanan.

C.     Sistem Sirkulasi Porifera
Porifera memiliki tiga tipe sistem kanal atau saluran air, yaitu:
1.      Ascon: Tipe saluran air yang lubang ostiumnya terhubung langsung dengan spongosol. Contoh: Leucosolenia
2.      Sycon/scypa: Tipe saluran air yang lubang ostiumnya terhubung dengan saluran yang bercabang ke rongga yang berhubungan langsung spongosol. Contoh: Scypha
3.      Leucon/rhagon: Tipe saluran yang lubang ostiulumnya berhubungan dengan sluran yang bercabang ke rongga yng tidak berhubungan langsung dengan spongosol. Contoh: spongila

sumber bioearthworm.wordpress.com

D.    Klasifikasi Porifera
Porifera digolongkan menjadi tiga kelas, yaitu kelas calcarea, hexactinallida, dan demospongia.
1.   Calcarea: Rangka berupa spikula dari kalsium karbonat (CaCO3); Contohnya adalah sycon dan Clathrina
2.   Hexactinellida: Rangka berupa spikua dan silika; contohnya adalah Euplectella dan pheronema
3.   Demospongia: Rangka tidak berupa  spikula melainkan berupa serabut sponging saja; cotohnya adalah Euspongia, Phyllospongia,Spongilla, dan Callyspongia.


DAFTAR PUSTAKA

Bruscha, Richard C. 2016. Invertebrates. USA: Sinaver Associates.
Dwisang, Evi Luvina. 2011. Buku Saku Biologi SMA. Tangerang Selatan: Scientific Press (Kelompok KARISMA Publishing).

Referensi Gambar


https://www.google.com/search?q=saluran+air+PORIFERA&safe=strict&tbm=isch&source=iu&ictx=1&fir=aXCLpUtuJx6PpM%253A%252CA17t5WzBvTo-QM%252C_&vet=1&usg=AI4_-kT1-b7xgR6XCGrbh2aonsMQpF74Jw&sa=X&ved=2ahUKEwi-h4LXjYbjAhWMuI8KHQkoCFAQ9QEwAXoECAQQBA#imgrc=aXCLpUtuJx6PpM:
https://www.slideshare.net/galuh/animalia-porifera-kelompok-1

Senin, 24 Juni 2019

CIRI-CIRI DAN STRUKTUR TUBUH KINGDOM ANIMALIA



CIRI-CIRI DAN STRUKTUR TUBUH KINGDOM ANIMALIA


Sumber: steemit.com


A.    Pengertian Kingdom Animalia

Makhluk hidup yang termasuk ke dalam anggota kingdom Animalia beraneka ragam. Mulai dari hewan yang dapat dilihat melalui mikroskop, sampai paus biru yang memiliki berat 180 ton. Makhluk hidup yang termasuk ke dalam kingdom Animalia merupakan organisme eukariotik yang multiseluler. Hewan (Animalia) dibedakan dari tumbuhan, karena hewan tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof). Hewan tidak memiliki klorofil yang berperan dalam fotosintesis. Hewan memperoleh energi dengan cara  makan dan mencerna makanan tersebut di dalam tubuhnya. Proses ini memerlukan oksigen, dan mengeluarkan karbondioksida sebagai zat sisa.
Berikut ini merupakan ciri-ciri dari Kingdom Animalia, yaitu:
1.      Organisme eukariotik yang multiseluler (terdiri atas banyak sel)
2.      Heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri)
3.      Memerlukan oksigen
4.      Memiliki banyak sel otot untuk pergerakannya dan sel saraf untuk merespons rangsang
5.      Reproduksi umumnya seksual (pada beberapa filum secara aksesual)
6.      Bentuk dewasanya selalu diploid (2n)


B.    Pengenalan Struktur Tubuh Kingdom Animalia

1.      Lapisan Tubuh
a.       Hewan yang memiliki dua lapis sel pembentuk tubuh disebut diploblastik, sedangkan hewan yang memiliki tiga lapis sel pembentuk tubuh disebut triploblastik.
b.      Hewan diploblastik memiliki lapisan luar (ektoderma) dan lapisan dalam (endoderma). Contoh: porifera.
c.       Hewan triplobastik memiliki lapisan luar (ektoderma), lapisan tengah (mesoderma), lapisan dalam (endoerma).
 d.      Hewan triploblastik dapat dibedakan berdasarkan ada atau tidaknya rongga tubuh, yaitu:
1)      Aselomata adalah hewan yang bertubuh padat dan tidak memiliki rongga antara usus dan tubuh terluar. Contoh: Platyhelminthes (cacing pipih)
2)      Pseudoselomata adalah hewan yang memiliki rongga dalam saluran tubuh. Rongga tersebut dibatasi oleh jaringan yang berasal dari mesodrma dan berisi cairan yang memisahkan alat pencernaan dari dinding tubuh terluar. Contoh: nemathelminthes (cacing gilik).
 3)   Selomata adalah hewan yyang memiliki rongga tubuh yang berisi cairan dan mempunyai batas yang berasal dari jaringan mesoderma. Contoh: moluska.

2.      Simetri Tubuh
Simetri tubuh pada hewan dapat dibedakan sebagai berikut:
a.       Simetri Radial
Simetri radial menggambarkan hewan yang mempunyai bagian tubuh yang tersusun melingkar. Hewan yang memiliki simetri radial disebut radiata.
b.      Simetri Bilateral
Simetri bilateral menggambarkan hewan yang bagian tubuhnya tersusun bersebelahan dengan bagian lainnya.







DAFTAR PUSTAKA
                                                        
Dwisang, Evi Luvina. 2011. Buku Saku Biologi SMA. Tangerang Selatan: Scientific Press (Kelompok KARISMA Publishing).
Karmana, Oman. 2007. Cerdas Belajar Biologi untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Referensi Gambar:
https://steemit.com/geology/@yulicolmenares/impact-of-human-activity-on-the-diversity-of-living-beings