Rabu, 26 Juni 2019
HEWAN AVERTEBRATA: FILUM COELENTERATA
HEWAN AVERTEBRATA: FILUM COELENTERATA (HEWAN BERONGGA)
Setelah
membahas mengenai filum porifera, pada postingan kali ini kita akan membahas
mengenai filum colenterata.
A.
Pengertian
Filum Coelenterata
Dalam istilah Coelenterata berasal dari
bahasa Yunani dari kata Coeles yang
berarti rongga dan enteron yang
berarti usus. Fungsi rongga tubuh pada Coelenterata ialah sebagai alat
pencernaan (gastrovaskuler). Coelenterata
merupakan hewan invertebrata yang memiliki rongga dengan bentuk tubuh seperti
tabung dan mulut yang dikelilingi oleh tentakel. Pada saat berenang, pada mulut
Coelenterata menghadap ke dasar laut.
Pada tubuh Coelenterata (hewan berongga) yaitu terdiri atas
jaringan luar (eksoderm) dan jaringan dalam (endoderm) serta sistem otot yang
membujur dan menyilang (mesoglea). Coelenterate
lebih dikenal dengan sebutan Cnidaria, yang dalam istilah Cnidaria berasal dari
bahasa Yunani dari kanta Cnida yang berarti penyengat karena sesuai dengan
namanya Cnidaria yang memiliki sel penyengat. Sel penyengat terdapat pada
tentakel yang ada disekitar mulut. Contoh Coelenterata (Hewan Berongga) ialah
ubur-ubur, hydra dan anemon laut.
B.
Karakteristik Coelenterata
Colenterata
umumnya hidup di laut dan hanya beberapa jenis yang hidup di air tawar. Ada
yang hidup sebagai polip karena melekat pada sebuah objek atau hidup sebagai
medusa karena mampu berenang bebas mengikuti arus. Agar lebih memahami
karakteristik dari filum coelenterate, simaklah video di bawah ini!
Sumber:
Youtube.com (https://youtu.be/1WBZGe2_OzM)
C. Klasifikasi
Coelenterata
Filum coelenterata
dibedakan menjadi tiga kelas yaitu kelas hydrozoa, kelas scypozoa, dan kelas anthozoa.
1.
Kelas Hydrozoa
Sebagian besar hydrozoa mengalami pergantian fase
dari polip ke medusa. Contohnya Obelia. Sebagian lagi tetap berbentuk polip,
misalnya hydra.
a. Struktur
Tubuh Hydra
Hydra mempunyai tentkel
yang dilengkapi dengan knidoblas. Knidoblas mengandung nematosista yang
mengeluarkan racun (Neurotoksin). Racun
ini digunakan untuk melumpuhkan mangsanya.
b. Sistem
Reproduksi Hydra
Hydra bereproduksi
secara seksual melalui pembuahan sel telur oleh spermatozoid dan bereproduksi
melalui pembentukan kuncup (Tunas).
Sumber: en.wikipedia.org
2. Kelas
Scyphozoa
Kelas Scypozoa memiliki bentuk tubuh yang menyerupai
mangkuk yang transparent dan berukuran besar. Sebagian besar scyphozoa
mengalami metagenesis, contohnya Aurellia
aurita (Ubur-ubur).
Sumber:
forum.idws.id
Tubuh ubur-ubur bersifat transparan atau tembus
cahaya. Pada bagian tengah permukaan bawah tubuhnya terdapat rongga mulut yang
dikelilingi oleh empat tentakel, Aurelia
aurita jantan dan betina masing-masing akan menghasilkan sel gamet.
Peleburan kedua gamet (zigot) akan tumbuh menjadi larva bersilia (planula).
Planula akan berenang bebas dan akhirnya akan melekat pada suatu objek.
Selanjutnya, planula akan melepaskan silianya dan tumbuh menjadi skifistoma.
Skifistoma akan membentuk kuncup yang bertumpuk-tumpuk, masing-masing tumpukan
disebut efira. Efira akan melepaskan diri satu sama lain dan tumbuh menjadi Aurelia aurita yang baru.
3. Kelas
Anthozoa
Anthozoa berasal dari kata anthos yang berarti bunga dan kata zoon yang berarti hewan. Jadi, anthozoa berarti hewan yang
bentuknya menyerupai bunga. Hewan yang tergolong ke dalam kelas anthozoa antara
lain anemone laut dan hewan karang. Contoh Anthozoa adalah Metridium, Oculina, Tubipora musica, dan Corallium mobile. Kelas anthozoa memiliki karakteristik sebagai
berikut:
a. Memiliki
bentuk seperti bunga
b. Hidup
sebagai polip
c.
Di bawah mulut terdapat kerongkongan
yang disebut stomodeumm. Di sepanjang stomodeum, pada satu sisi atau kedua
sisinya terdapat saluran sempit yang bersilia yang disebut sifonoglia.
Sifonoglia berfungsi sebagai alat pernafasan. Dibawah stomodeum terdapat
ronggaa gastrovaskuer atau enteron
d.
Memiliki nematosista yang berfungsi
mengeluarkan racun untuk melumpuhkan mangsa
Sumber:
en.wikipedia.org
DAFTAR PUSTAKA
Dwisang,
Evi Luvina. 2011. Buku Saku Biologi SMA. Tangerang Selatan:
Scientific Press (Kelompok KARISMA Publishing).
Setiowati,
Tetty dan Deswaty Furqonita. 2007. Biologi
Interaktif. Jakarta: Azka Press.
Sumber Video
https://youtu.be/1WBZGe2_OzM
Referensi Gambar
Selasa, 25 Juni 2019
HEWAN AVERTEBRATA: FILUM PORIFERA
Juni 25, 2019
No comments
HEWAN AVERTEBRATA: FILUM PORIFERA
(HEWAN BERPORI)
Seperti yang telah dibahas pada postingan sebelumnya, bahwa
kingdom animalia adalah kingdom yang memiliki banyak anggota dan sangat
bervariasi. Kingdom animalia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kelompok hewan
avertebrata (tidak memiliki tulang belakang) dan kelompok vertebrata (hewan
bertulang belakang). Pada postingan kali ini akan membahas tentang salah satu
filum dari hewan avertebrata, yaitu filum porifera. Akan tetapi, sebelum kita
memulai materi, kita perlu mengetahui perbedaan antara hewan avertebrata dan
vertebrata. berikut ini tabel perbedaan hewan avertebrata dan vertebrata
Sumber: www.slideshare.net
Sumber biozoomer.com
Filum porifera merupakan hewan berpori yang berasal dari porus yang artinya lubang kecil, dan ferre yang artinya membawa atau
membangun.
A.
Karakteristik Filum
Porifera
1.
Dalam fase hidupnya
mengalami dua bentuk kehidupan, yaitu hidup berenang bebas (Polip) pada fase
larva dan hidup menetap (Sesil) pada fase dewasa.
2.
Belum memiliki organ
pencernaan, system syaraf, dan system peredaran darah
3.
Bersel banyak,
simetrei radial, dan lapisan tbuh dipoblastik
4.
Tubuhnya berpori
5.
Mempunyai rangka yang
disebut spora
6.
Reproduksi seksual
melalui pembentukkan tunas atau gemule (Kuncup dalam); reproduksi aseksual
melalui konjugasi
B.
Struktur Tubuh
Porifera
Ø Di bagian tengah tubuh terdapat ruangan yang disebut
spongsol (Paragaster) yang merupakan saluran air. Di ujung atas spongoso
terdapat lubang besar yang disebut oskulum
Ø Lapisan epidermis porifera tersusun atas sel epitel pipih
yang disebut pinakosit. Beberapa pinakosit membentuk lubang kecil yng disebut
ostium. Saluran ostium dilapisi oleh porosity yang berfungsi sebagai
ppengendali membuka dan menutupnya ostium.
Ø Di antara lapisan dalam dan lapisan luar terdapat pembatas
berupa gelatin yang disebut mesogles dan mengandung dua macam sel, yaitu ;
a.
Sel Amoebosit:
merupakan sel yang bergerak secara ameboid; berfungsi mengangkut zat makanan
dan sisa-sisa metabolisme dari satu sel ke sel yang lain.
b.
Sel Skleroblas:
berfungsi membentuk spikula yang berperan sebagai rangka. Spikula tersusun atas
zat kapur, zat kersik, dan protein yang disebut spongin.
c.
Endodermis terdiri
atas sel leher (Koanosit) yang memiliki flagella dan berfungsi untuk mencerna
makanan.
C.
Sistem Sirkulasi
Porifera
Porifera memiliki tiga tipe sistem kanal atau saluran air,
yaitu:
1.
Ascon: Tipe saluran
air yang lubang ostiumnya terhubung langsung dengan spongosol. Contoh: Leucosolenia
2.
Sycon/scypa: Tipe
saluran air yang lubang ostiumnya terhubung dengan saluran yang bercabang ke
rongga yang berhubungan langsung spongosol. Contoh: Scypha
3.
Leucon/rhagon: Tipe
saluran yang lubang ostiulumnya berhubungan dengan sluran yang bercabang ke
rongga yng tidak berhubungan langsung dengan spongosol. Contoh: spongila
sumber bioearthworm.wordpress.com
D.
Klasifikasi Porifera
Porifera digolongkan menjadi tiga kelas, yaitu kelas
calcarea, hexactinallida, dan demospongia.
1.
Calcarea: Rangka berupa
spikula dari kalsium karbonat (CaCO3); Contohnya adalah sycon dan
Clathrina
2.
Hexactinellida: Rangka
berupa spikua dan silika; contohnya adalah Euplectella dan pheronema
3.
Demospongia: Rangka
tidak berupa spikula melainkan berupa
serabut sponging saja; cotohnya adalah Euspongia, Phyllospongia,Spongilla, dan
Callyspongia.
DAFTAR PUSTAKA
Bruscha,
Richard C. 2016. Invertebrates. USA:
Sinaver Associates.
Dwisang,
Evi Luvina. 2011. Buku Saku Biologi SMA.
Tangerang Selatan: Scientific Press (Kelompok KARISMA Publishing).
Referensi Gambar
https://www.slideshare.net/galuh/animalia-porifera-kelompok-1
Senin, 24 Juni 2019
CIRI-CIRI DAN STRUKTUR TUBUH KINGDOM ANIMALIA
Juni 24, 2019
7 comments
CIRI-CIRI DAN STRUKTUR TUBUH KINGDOM ANIMALIA
Sumber:
steemit.com
A. Pengertian
Kingdom Animalia
Makhluk
hidup yang termasuk ke dalam anggota kingdom Animalia beraneka ragam. Mulai
dari hewan yang dapat dilihat melalui mikroskop, sampai paus biru yang memiliki
berat 180 ton. Makhluk hidup yang termasuk ke dalam kingdom Animalia merupakan
organisme eukariotik yang multiseluler. Hewan (Animalia) dibedakan dari
tumbuhan, karena hewan tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof). Hewan
tidak memiliki klorofil yang berperan dalam fotosintesis. Hewan memperoleh energi
dengan cara makan dan mencerna makanan
tersebut di dalam tubuhnya. Proses ini memerlukan oksigen, dan mengeluarkan
karbondioksida sebagai zat sisa.
Berikut ini
merupakan ciri-ciri dari Kingdom Animalia, yaitu:
1. Organisme
eukariotik yang multiseluler (terdiri atas banyak sel)
2. Heterotrof
(tidak dapat membuat makanan sendiri)
3. Memerlukan
oksigen
4. Memiliki
banyak sel otot untuk pergerakannya dan sel saraf untuk merespons rangsang
5. Reproduksi
umumnya seksual (pada beberapa filum secara aksesual)
6. Bentuk
dewasanya selalu diploid (2n)
B. Pengenalan
Struktur Tubuh Kingdom Animalia
1. Lapisan
Tubuh
a. Hewan
yang memiliki dua lapis sel pembentuk tubuh disebut diploblastik, sedangkan
hewan yang memiliki tiga lapis sel pembentuk tubuh disebut triploblastik.
b. Hewan
diploblastik memiliki lapisan luar (ektoderma) dan lapisan dalam (endoderma).
Contoh: porifera.
c. Hewan
triplobastik memiliki lapisan luar (ektoderma), lapisan tengah (mesoderma),
lapisan dalam (endoerma).
d. Hewan
triploblastik dapat dibedakan berdasarkan ada atau tidaknya rongga tubuh,
yaitu:
1) Aselomata
adalah hewan yang bertubuh padat dan tidak memiliki rongga antara usus dan
tubuh terluar. Contoh: Platyhelminthes (cacing pipih)
2) Pseudoselomata
adalah hewan yang memiliki rongga dalam saluran tubuh. Rongga tersebut dibatasi
oleh jaringan yang berasal dari mesodrma dan berisi cairan yang memisahkan alat
pencernaan dari dinding tubuh terluar. Contoh: nemathelminthes (cacing gilik).
3) Selomata
adalah hewan yyang memiliki rongga tubuh yang berisi cairan dan mempunyai batas
yang berasal dari jaringan mesoderma. Contoh: moluska.
2. Simetri
Tubuh
Simetri tubuh pada
hewan dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Simetri
Radial
Simetri radial
menggambarkan hewan yang mempunyai bagian tubuh yang tersusun melingkar. Hewan
yang memiliki simetri radial disebut radiata.
b. Simetri
Bilateral
Simetri bilateral menggambarkan
hewan yang bagian tubuhnya tersusun bersebelahan dengan bagian lainnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Dwisang, Evi Luvina. 2011. Buku Saku Biologi SMA. Tangerang
Selatan: Scientific Press (Kelompok KARISMA Publishing).
Karmana, Oman. 2007. Cerdas Belajar Biologi untuk Kelas X Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Referensi
Gambar:
https://steemit.com/geology/@yulicolmenares/impact-of-human-activity-on-the-diversity-of-living-beings
Langganan:
Postingan (Atom)