Selasa, 25 Juni 2019

HEWAN AVERTEBRATA: FILUM PORIFERA



HEWAN AVERTEBRATA: FILUM PORIFERA (HEWAN BERPORI)


Seperti yang telah dibahas pada postingan sebelumnya, bahwa kingdom animalia adalah kingdom yang memiliki banyak anggota dan sangat bervariasi. Kingdom animalia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kelompok hewan avertebrata (tidak memiliki tulang belakang) dan kelompok vertebrata (hewan bertulang belakang). Pada postingan kali ini akan membahas tentang salah satu filum dari hewan avertebrata, yaitu filum porifera. Akan tetapi, sebelum kita memulai materi, kita perlu mengetahui perbedaan antara hewan avertebrata dan vertebrata. berikut ini tabel perbedaan hewan avertebrata dan vertebrata

Sumber: www.slideshare.net

Sumber biozoomer.com

Filum porifera merupakan hewan berpori yang berasal dari porus yang artinya lubang kecil, dan ferre yang artinya membawa atau membangun.
A.    Karakteristik Filum Porifera
1.      Dalam fase hidupnya mengalami dua bentuk kehidupan, yaitu hidup berenang bebas (Polip) pada fase larva dan hidup menetap (Sesil) pada fase dewasa.
2.      Belum memiliki organ pencernaan, system syaraf, dan system peredaran darah
3.      Bersel banyak, simetrei radial, dan lapisan tbuh dipoblastik
4.      Tubuhnya berpori
5.      Mempunyai rangka yang disebut spora
6.      Reproduksi seksual melalui pembentukkan tunas atau gemule (Kuncup dalam); reproduksi aseksual melalui konjugasi

B.     Struktur Tubuh Porifera
Ø  Di bagian tengah tubuh terdapat ruangan yang disebut spongsol (Paragaster) yang merupakan saluran air. Di ujung atas spongoso terdapat lubang besar yang disebut oskulum
Ø  Lapisan epidermis porifera tersusun atas sel epitel pipih yang disebut pinakosit. Beberapa pinakosit membentuk lubang kecil yng disebut ostium. Saluran ostium dilapisi oleh porosity yang berfungsi sebagai ppengendali membuka dan menutupnya ostium.
Ø  Di antara lapisan dalam dan lapisan luar terdapat pembatas berupa gelatin yang disebut mesogles dan mengandung dua macam sel, yaitu ;
a.       Sel Amoebosit: merupakan sel yang bergerak secara ameboid; berfungsi mengangkut zat makanan dan sisa-sisa metabolisme dari satu sel ke sel yang lain.
b.      Sel Skleroblas: berfungsi membentuk spikula yang berperan sebagai rangka. Spikula tersusun atas zat kapur, zat kersik, dan protein yang disebut spongin.
c.       Endodermis terdiri atas sel leher (Koanosit) yang memiliki flagella dan berfungsi untuk mencerna makanan.

C.     Sistem Sirkulasi Porifera
Porifera memiliki tiga tipe sistem kanal atau saluran air, yaitu:
1.      Ascon: Tipe saluran air yang lubang ostiumnya terhubung langsung dengan spongosol. Contoh: Leucosolenia
2.      Sycon/scypa: Tipe saluran air yang lubang ostiumnya terhubung dengan saluran yang bercabang ke rongga yang berhubungan langsung spongosol. Contoh: Scypha
3.      Leucon/rhagon: Tipe saluran yang lubang ostiulumnya berhubungan dengan sluran yang bercabang ke rongga yng tidak berhubungan langsung dengan spongosol. Contoh: spongila

sumber bioearthworm.wordpress.com

D.    Klasifikasi Porifera
Porifera digolongkan menjadi tiga kelas, yaitu kelas calcarea, hexactinallida, dan demospongia.
1.   Calcarea: Rangka berupa spikula dari kalsium karbonat (CaCO3); Contohnya adalah sycon dan Clathrina
2.   Hexactinellida: Rangka berupa spikua dan silika; contohnya adalah Euplectella dan pheronema
3.   Demospongia: Rangka tidak berupa  spikula melainkan berupa serabut sponging saja; cotohnya adalah Euspongia, Phyllospongia,Spongilla, dan Callyspongia.


DAFTAR PUSTAKA

Bruscha, Richard C. 2016. Invertebrates. USA: Sinaver Associates.
Dwisang, Evi Luvina. 2011. Buku Saku Biologi SMA. Tangerang Selatan: Scientific Press (Kelompok KARISMA Publishing).

Referensi Gambar


https://www.google.com/search?q=saluran+air+PORIFERA&safe=strict&tbm=isch&source=iu&ictx=1&fir=aXCLpUtuJx6PpM%253A%252CA17t5WzBvTo-QM%252C_&vet=1&usg=AI4_-kT1-b7xgR6XCGrbh2aonsMQpF74Jw&sa=X&ved=2ahUKEwi-h4LXjYbjAhWMuI8KHQkoCFAQ9QEwAXoECAQQBA#imgrc=aXCLpUtuJx6PpM:
https://www.slideshare.net/galuh/animalia-porifera-kelompok-1

0 komentar:

Posting Komentar