HEWAN AVERTEBRATA: FILUM PORIFERA
(HEWAN BERPORI)
Seperti yang telah dibahas pada postingan sebelumnya, bahwa
kingdom animalia adalah kingdom yang memiliki banyak anggota dan sangat
bervariasi. Kingdom animalia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kelompok hewan
avertebrata (tidak memiliki tulang belakang) dan kelompok vertebrata (hewan
bertulang belakang). Pada postingan kali ini akan membahas tentang salah satu
filum dari hewan avertebrata, yaitu filum porifera. Akan tetapi, sebelum kita
memulai materi, kita perlu mengetahui perbedaan antara hewan avertebrata dan
vertebrata. berikut ini tabel perbedaan hewan avertebrata dan vertebrata
Sumber: www.slideshare.net
Sumber biozoomer.com
Filum porifera merupakan hewan berpori yang berasal dari porus yang artinya lubang kecil, dan ferre yang artinya membawa atau
membangun.
A.
Karakteristik Filum
Porifera
1.
Dalam fase hidupnya
mengalami dua bentuk kehidupan, yaitu hidup berenang bebas (Polip) pada fase
larva dan hidup menetap (Sesil) pada fase dewasa.
2.
Belum memiliki organ
pencernaan, system syaraf, dan system peredaran darah
3.
Bersel banyak,
simetrei radial, dan lapisan tbuh dipoblastik
4.
Tubuhnya berpori
5.
Mempunyai rangka yang
disebut spora
6.
Reproduksi seksual
melalui pembentukkan tunas atau gemule (Kuncup dalam); reproduksi aseksual
melalui konjugasi
B.
Struktur Tubuh
Porifera
Ø Di bagian tengah tubuh terdapat ruangan yang disebut
spongsol (Paragaster) yang merupakan saluran air. Di ujung atas spongoso
terdapat lubang besar yang disebut oskulum
Ø Lapisan epidermis porifera tersusun atas sel epitel pipih
yang disebut pinakosit. Beberapa pinakosit membentuk lubang kecil yng disebut
ostium. Saluran ostium dilapisi oleh porosity yang berfungsi sebagai
ppengendali membuka dan menutupnya ostium.
Ø Di antara lapisan dalam dan lapisan luar terdapat pembatas
berupa gelatin yang disebut mesogles dan mengandung dua macam sel, yaitu ;
a.
Sel Amoebosit:
merupakan sel yang bergerak secara ameboid; berfungsi mengangkut zat makanan
dan sisa-sisa metabolisme dari satu sel ke sel yang lain.
b.
Sel Skleroblas:
berfungsi membentuk spikula yang berperan sebagai rangka. Spikula tersusun atas
zat kapur, zat kersik, dan protein yang disebut spongin.
c.
Endodermis terdiri
atas sel leher (Koanosit) yang memiliki flagella dan berfungsi untuk mencerna
makanan.
C.
Sistem Sirkulasi
Porifera
Porifera memiliki tiga tipe sistem kanal atau saluran air,
yaitu:
1.
Ascon: Tipe saluran
air yang lubang ostiumnya terhubung langsung dengan spongosol. Contoh: Leucosolenia
2.
Sycon/scypa: Tipe
saluran air yang lubang ostiumnya terhubung dengan saluran yang bercabang ke
rongga yang berhubungan langsung spongosol. Contoh: Scypha
3.
Leucon/rhagon: Tipe
saluran yang lubang ostiulumnya berhubungan dengan sluran yang bercabang ke
rongga yng tidak berhubungan langsung dengan spongosol. Contoh: spongila
sumber bioearthworm.wordpress.com
D.
Klasifikasi Porifera
Porifera digolongkan menjadi tiga kelas, yaitu kelas
calcarea, hexactinallida, dan demospongia.
1.
Calcarea: Rangka berupa
spikula dari kalsium karbonat (CaCO3); Contohnya adalah sycon dan
Clathrina
2.
Hexactinellida: Rangka
berupa spikua dan silika; contohnya adalah Euplectella dan pheronema
3.
Demospongia: Rangka
tidak berupa spikula melainkan berupa
serabut sponging saja; cotohnya adalah Euspongia, Phyllospongia,Spongilla, dan
Callyspongia.
DAFTAR PUSTAKA
Bruscha,
Richard C. 2016. Invertebrates. USA:
Sinaver Associates.
Dwisang,
Evi Luvina. 2011. Buku Saku Biologi SMA.
Tangerang Selatan: Scientific Press (Kelompok KARISMA Publishing).
Referensi Gambar
https://www.slideshare.net/galuh/animalia-porifera-kelompok-1
0 komentar:
Posting Komentar