HEWAN AVERTEBRATA: FILUM PLATYHELMINTHES
Pada postingan kali ini kita akan membahas
filum selanjutnya dari hewan avertebrata, yaitu filum Platyhelminthes.
Sumber: zigya
A.
Pengertian
Platyhelminthes
Patyhelminthes berasal dari bahasa Yunani, Platy =
pipih dan Helminthes = cacing. Oleh sebab itulah dilum Platyhelminthes
sering disebut cacing pipih. Platyhelminthes adalah hewan triploblastik yang
paling sederhana. Platyhelminthes memiliki ujung posterior (ekor), permukaan
ventral, dan permukaan dorsal. Cacing ini sebagian besar hidup sebagai parasite
dan ada pula yang hidup bebas baik di air tawar maupun air laut. Platyhelmithes
hidup di air tawar, laut, tempat lembab, atau di dalam tubuh hewan lain. Selain
itu, Platyhelminthes tidak memiliki organ sirkulasi khusus. Pertukaran gas
dilakukan dengan cara bdifusii melalui seluruh permukaan tubuh. Untuk
lebih jelasnya, video berikut ini akan menjelaskan karakteristik dari filum
Platyhelminthes:
B.
Sistem
Reproduksi Platyhelminthes
Reproduksi Platyhelminthes dilakukan secara seksual
dan aseksual. Pada reproduksi seksual terjadi fertilisasi didalam tubuh
Platyhelminthes. Fertilisasi dapat dilakukan oleh sendiri atau dua individu.
Sedangkan reproduksi aseksual dilakukan dengan cara fragmentasi. Setelah
membelah, bagian potongan tubuh tersebut mengalami regenerasi dan tumbuh
menjadi individu baru.
C.
Klasifikasi
Platyhelminthes
Filum Platyhelminthes diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yaitu:
1.
Kelas
Turbellaria (Cacing Rambut Getar)
Turbellaria
merupakan cacing pipih yang dapat bergerak dengan menggetarka bulu getarnya.
Sebagian besar turbellaria adalah cacing yang hidup bebas. Panjang tubuh
bervariasi dari 5-50 mm dengan mikrokop biasa bulu getar tak terlihat contohnya
planaria. Cacing ini hidup di air laut, air tawar dan tanah basah dan jarang
yang hidup sebagai parasit.
1.
Kelas
Trematoda (Cacing Isap)
Sumber :
Biodidac
Hidup sebagai parasite, tidak bersilia dan tubuhnya
dilapisi oleh kutikula agar tidak tercena oleh tubuh inang. Memiliki alat
pengisap yang dilengkapi dengan kait-kait untuk melekatkan diri pada inangnya.
Cacing jenis ini memiliki batil isap perut dan batil isap mulut. Contih dari
hewan ini adalah Faciola Hepatica (cacing hati), clonorchis, dan
schistosoma.
2.
Kelas
Cestoda (Cacing Pita)
Sumber : Pixel |
Ciri utama:
bentuk pipih seperti pita, tidak bersilia, tubuh ditutupi oleh kutikula,
memiliki saluran pencernaan makanan, memiliki skoleks , sucker, dan rostelum,
memiliki dua houses. Hewan inii bersifat hermaphrodite, mampu melakukan
pembuahan sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Materi :
Ismail, Saldanis. 2019. Mikrobiologi-Parasitologi.
Yogyakarta:DEEPUBLISH.
Karmana, Oman. 2007. Cerdas
Biologi untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Bandung :
Grafindo.
Sumber Gambar :
Sumber video :
https://youtu.be/-fd7VrlabkM
0 komentar:
Posting Komentar